Google Translate
Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese
English French German Spain Italian Dutch

Green Family

Kamis, 23 Desember 2010

SELAMATKAN BUMI DENGAN GREEN EDUCATION

Posted by nurbaiti-ekasari 18.28, under | 1 comment


Dimuat di Sumatera Express, 22 april 2008
By: Nurbaiti Ekasari


Hari bumi (Earth Day) yang jatuh pada hari ini 22 april, tampaknya bukan lagi hari yang asing di telinga kita karena semakin hari semakin banyak yang menyuarakan gaungnya demi menyelamatkan bumi sebagai tempat yang paling baik untuk ditinggali. Namun pada kenyataannya, makin lama bumi terasa tidak nyaman untuk dihuni. Ini dikarenakan bumi mengalami perubahan iklim yang sangat cepat dan drastis, dimana perubahan iklim tersebut dikarenakan ulah tangan manusia.

Efek Rumah Kaca (Greenhouse Effect) yang seharusnya terjadi secara alami, yaitu proses dimana atmosfer bumi menangkap energi matahari yang menghangatkan bumi dan mendukung kehidupan di atasnya, kini mengalami banyak penyimpangan.  Dimana atmosfer bumi mengandung Gas Rumah Kaca seperti karbon dioksida dan metana yang memiliki kemampuan menangkap sinar inframerah matahari yang dipantulkan bumi. Semakin besar jumlah Gas Rumah Kaca dalam atmosfer, maka bumi semakin panas. Inilah yang menjadi penyebab iklim bumi ini kian panas atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pemanasan Global (Global Warming).
Lalu dari mana datangnya gas karbon dioksida dan metana tersebut? Karbon dioksida (CO2) adalah gas yang terbentuk secara alamiah. Akan tetapi gas CO2 tersebut juga terbentuk dari asap kendaraan, asap pabrik, industri, dan polusi udara lainnya. Sedangkan gas metana dihasilkan dari tumpukan sampah. Dengan demikian tindakan membuang sampah sembarangan dan pengelolaan sampah yang kurang baik akan turut berkontribusi dalam mendatangkan pemanasan global. Tragis memang! Di berbagai tempat di negeri ini kita menemukan banyak TPA (Tempat Pembuangan Sampah Akhir) yang pada hakikatnya justru mengumpulkan sampah dari berbagai tempat dan menumpuknya di satu tempat,  tentu saja pada akhirnya akan menghasilkan gas metana yang  membuat bumi ini menjadi kian panas. Oleh karena itu agar bumi tetap bisa menjadi tempat tinggal yang layak untuk kita maka banyak cara yang bisa kita lakukan, salah satunya menerapkan konsep Green Education.



Manusia merupakan bagian dari alam, mereka tumbuh dan berkembang berdasarkan interaksinya dengan alam. Interaksi yang optimal akan menghasilkan manusia yang berwawasan lingkungan, cinta pada lingkungan dan cinta pada Penciptanya. Sikap ini mendorong manusia untuk bersikap baik terhadap diri dan lingkungannya.
Adapun Green Education adalah suatu model pendidikan yang memanfaatkan alam sebagai sumber ilmu pengetahuan tanpa menggunakan alat-alat peraga dan fasilitas yang mahal. ”Pendidikan Berkualitas tidak selalu mahal” adalah paradigma baru yang harus kita kembangkan. Green Education membangun kemampuan-kemampuan dasar pada anak yang membuatnya proaktif dan adaftif terhadap perubahan-perubahan lingkungan. Melalui metode belajar mengajarnya di alam terbuka, membuat anak dapat bebas berekspresi dan bersikap aktif serta care terhadap lingkungan karena mereka sudah terbiasa menyatu dengan alam. Green Education bukan hanya sekedar mengajarkan menanam seribu pohon, tidak membuang sampah sembarangan atau back to nature, akan tetapi melatih keberanian, kesabaran, keuletan, kerjasama tim, dan kepemimpinan melalui latihan outbondnya akan mampu membangun struktur mentalitas secara kuat yang membuat mereka tahan (survive) terhadap perubahan lingkungan dan goncangan-goncangan hidup. Artinya dengan kemampuan survival inilah mereka akan mampu menjaga bumi karena bumi ini milik mereka.
 Kurikulum Green Education  mencakup 3 (tiga) hal yaitu membangun akhlaq, membangun logika berfikir, membangun kepemimpinan. Keteladanan merupakan kunci pengajaran untuk kurikulum akhlaq. Guru dan orang tua adalah fasilitator yang dituntut mampu memberikan keteladanan dalam berakhlaq. Akhlaq yang santun kepada sesama, akhlaq yang mencerminkan sikap memelihara dan menyayangi bumi dan akhlaq bersyukur sebagai cerminan keimanan kepada Sang Pencipta merupakan tema-tema pokok dalam kurikulum akhlaq.
Mendidik anak dengan mengajarkan logika ilmu  seperti kita mengajarkan filsafat. Anak diajak untuk melakukan eksplorasi nalar dengan cara bereksperimen di alam. Dari eksperimen tersebut akan didapat pengalaman dan simpulan bahwa alam ini bekerja secara serasi sesuai law of nature dan kita merupakan aktor penting pada keserasian alam tersebut. Sebagai ilustrasi, hasil yang dicapai dari kurikulum logika berfikir adalah sejak dini anak-anak sudah memahami siklus air yang meliputi apa itu air, sifatnya, kegunaannya, distribusi air, proses hujan, penyebab banjir, aspek sosial dan estetika dari air. Anak akan memiliki kekayaan intelektual berupa landasan logis dan sistematis yang memungkinkan mereka untuk menganalisis berbagai masalah sepanjang kehidupanya.

Kuriulum kepemimpinan (leadership) menekankan kepada aspek kemandirian, bertanggung jawab, keberanian, dan empati. Pendekatan utama pengajaran kepemimpinan adalah dengan metoda Outbond. Anak dilatih untuk mengenal dan akrab dengan alam sekitarnya-alam yang asli (natural). Mereka berada di sungai, di hutan, dan di gunung pada kegiatan outbond untuk mengasah naluri (kepekaan) dan mentalitas terhadap linkungan. Betapa pentingnya sungai, hutan, dan gunung bagi kehidupan mereka. Sebaliknya betapa meruginya apabila lingkungan tersebut telah tercemar atau dirusak dengan alasan apapun.

Green Education adalah suatu keniscayaan. Orang tua dapat menjadi guru bagi anak-anak mereka. Sekolah-sekolah formal juga dapat mengajarkan kurikulum Green Education baik parsial maupun total bagi para siswanya. Bahkan kita dapat membangun suatu sekolah istimewa yang secara totalitas berfalsafah dan menjalankan Green Education. Pada akhirnya, Green Education merupakan langkah nyata dalam berkontribusi dan berkomitmen menyelamatkan bumi dari kehancurannya. Sungguh  bahagia kita hidup di alam yang hijau, menikmati keindahan dan hasil buminya dan kita mampu menjaga kelestariannya bersama-sama.

1 komentar:

informasinya sangat bermanfaat sekali. Saya mau bertanya Bu, judul buku dan nama pengarang yang membahas secara detail tentang green education apa ya Bu? trimakasi

Posting Komentar

Tags